Opini Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan
Lingkungan
Menurut
saya tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial ini kita tahu bahwa etika dan
tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam berbisnis agar bisnis menjadi lancar. Etika
bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk mencapai tujuan
bersama. Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan kedalam lima kategori
yaitu: Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian
(Theft), Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination) yang benar-benar harus diawasi.
Sebagai pemakai barang/jasa,konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan
tentang hak-hak konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai konsumen
yang kritis dan mandiri. Tanggung jawab sosial yang harus benar-benar dilaksanakan
agar dalam berbisnis tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Etika
bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam
lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen
yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa
dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh
besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro.
Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu,
etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Berdasarkan uraian bahasan Etika dan Lingkunngan menurut saya adalah
:
1. Unsur etika lingkungan hidup yang ditawarkan oleh
velasquesya itu etika ekologi dan etika konservasi sumber daya.
2. Masalah masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan
adalah limbah beracun, efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam,
penebangan hutan, pencemaran udara.
3. Ada 3 teori lingkungan hidup yaitu teori antroposentrisme,
teoribiosentrisme, teoriekosentrisme.
Opini materi Model
Etika dalam Bisnis dan Faktor-faktor yang mempengaruhi etika manajerial
(moralm, imoral, amoral manajemen, agama, filosofi, budaya dan hukum,
leadership, individu, budaya organisasi)
Para
pelaku bisnis beropini bahwa pelaku bisnis seharusnya focus dalam pencarian
keuntungan yang sebesar besarnya demi kelangsungan bisnisnya. Para pelaku
bisnis ini mempunyai beberapa alas an untuk mendukung pernyataan diatas yaitu:
Beberapa
berpendapat bahwa di pasar bebas kompetitif sempurna, pencarian keuntungan
dengan sendirinya menekankan bahwa anggota masyarakat berfungsi dengan cara –
cara yang paling menguntungkan secara social. Agar beruntung, masing-masing
perusahaan harus memproduksi hanya apa yang diinginkan oleh anggota masyarakat
dan harus melakukannya dengan cara yang paling efisien yang tersedia. Anggota
masyarakat akan sangat beruntung jika manager tidak memaksakan nilai – nilai pada
bisnis, namun mengabdikan dirinya pada pencarian keuntungan yang berfokus.
Menjadi
perusahaan/individu yang etis dalam berusaha cukup dengan mentaati hokum. Etika
bisnis pada dasarnya mempunyai arti “Mentaati Hukum.” Para pengusaha banyak
yang salah mendifinisikan atau mengartikan bahwa hukum dan etika itu terlihat
identik. Adalah benar bahwa hukum tertentu menuntut perilaku yang sama juga
dituntut standar moral kita. Namun demikian, hukum dan moral tidak selalu
serupa. Jelas bahwa etika tidak begitu saja mengikuti hukum. Namun tidak
berarti etika tidak mempunyai kaitan dengan hukum. Standar moral kita kadang
dimasukkan ke dalam hukum ketika kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral
harus ditegakkan dengan kekuatan system hukum sebaliknya, hukum dikritik dan
dihapuskan ketika jelas-jelas melanggar standar moral
Moralitas (dari kata sifat latin moralis)
mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral. Hanya ada nada lebih abstrak.
Kita berbicara tentang moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan
atau baik buruknya,. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai
yang berkenaan dengan baik dan buruknya suatu nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3) nilai mengenai dasar dan salah yang
di anut suatu golongan atau masyarakat
Kumpulan atau persatuan manusia-manusia yang saling mengadakan hubungan
satu sama lain dinamakan “masyarakat”.
Agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah Ilahi
[yang dipercayai dapat member keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan
kepada manusia]; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus [secara pribadi
dan bersama] yang ditujukan kepada Ilahi.
Hukum adalah kumpulan aturan, baik sebagai hasil pengundangan
formal maupun dari kebiasaan, dimana suatu negara atau masyarakat tertentu mengaku
terikat sebagai anggota atau sebagai subjeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar